Senin, 22 November 2010

Amplop Merah Muda Untuk Pak Pos : Segera Terbit Desember 2010

Amplop Merah Muda Muda Untuk Pak Pos Karya ketiga Kanti W. Janis

Kumpulan enam cerita unik yang menghibur, terinspirasi dari kehidupan dan cinta .

“Anak muda jaman sekarang mana ada yang surat-suratan. Lewat e-mail sudah bagus, setidaknya ada usaha menulis lebih dari 160 karakter. Kebanyakan orang sekarang pacaran lewat SMS, atau yang lagi nge-trend lewat blackberry messenger.” Cuplikan AMPLOP MERAH MUDA UNTUK PAK POS

“Kematian itu pula yang membuat Chandra tidak pernah merayakan ulang tahunnya  karena hal itu seolah merayakan kematian ibunya.”  Cuplikan SATU MALAM

 “Siapa sih yang buat peraturan kalo suami istri itu harus tidur dalam satu kamar dan di atas satu tempat tidur yang sama?”Cuplikan BOLEHKAH, AKU TIDUR DI RANJANGMU?

“…Kita bersedih kalau ada kesusahan kan. Sementara kematian itu bukanlah suatu kesusahan,” Cuplikan MATI

“…hilang ingatan sama seperti menekan tombol reset  kehidupan kita kan? Semua mulai dari nol lagi. “ Cuplikan ISTRIKU

“Waktu itu tanggal 12 Mei 1998, aku hancur ketika tahu Juno benar. Rekan-rekan mahasiswaku banyak yang jadi korban kebrutalan tentara, yang tewas banyak.”Cuplikan CINTAKU PADA JANUARI


Buku ini adalah kumpulan cerita cerita pertama Kanti W. Janis yang diterbitkan secara mandiri melalui penerbit OPTIMIST+

156 hlm, 13x20 cm, harga Rp 35.000,-

Cover oleh Rommy Begenk

Tata letak oleh Fitrah Munir

Please share :)

Minggu, 21 November 2010

SARASWATI (E-Book at www.papataka.com)



DAPATKAN E-book Saraswati (dari Kanti W. Janis Nominator Penulis Muda Berbakat Khatulistiwa Award 2007) di www.papataka.com
SINOPSIS:
Saraswati, secara sekilas akan terlihat sebagai cerita yang sederhana. Sebuah cerita klasik tentang persahabatan di antara pria dan wanita yang akhirnya menjadi cinta. Namun sebenarnya, kisah Saraswati,membeberkan masalah-masalah yang terus berulang di tengah masyarakat Indonesia. Masalah tentang pilihan mencintai seseorang yang terlalu banyak dicampuri oleh pemerintah, keluarga, masyarakat, dan berbagai nilai sosial di dalamnya.Saraswati seorang perempuan Bali, beragama Hindu, mencintai Disam, pria Jawa peranakan Belanda, yang hanya memiliki identitas agama seperti yang tertulis di atas KTP-nya.Agama seseorang dinilai dari sebuah tulisan di atas kartu kecil yang luasnya hanya 5,5 X 8,5 cm.
Kemudian isu pernikahan beda agama tidak hanya dipersulit oleh pemerintah. Tetapi pihak keluarga juga seringkali menambah sulitnya penyatuan dua insan ciptaan Tuhan yang saling mencintai. Berikutnya, bukan hanya isu beda agama yang menjadi masalah. Seringkali bagi suku tertentu di Indonesia, seperti halnya Saraswati yang berasal dari Bali, selalu dituntut untuk menikahi sesama orang Bali. Dari situ kita dapat melihat bahwa perbedaan suku juga masih menjadi masalah besar di Indonesia dalam hal pernikahan, jadi ke manakah semboyan Bhineka Tunggal Ika diamalkan?
Penyatuan cinta Saraswati dan Disam pun semakin sulit, karena usia Saraswati yang lebih tua daripada Disam. Memang norma umum di masyarakat membiasakan pria harus lebih tua dari wanitanya. Tapi jika cinta sudah bicara, dan mereka sudah sama-sama matang, apa yang harus dipersalahkan?
Cerita di dalam Saraswati juga menunjuk kan bahwa banyak pernikahan yang terjadi tidak berlandaskan cinta. Tapi pernikahan terjadi karena kepatutan-kepatutan yang terkandung di dalam masyarakat. Seperti bagi wanita, sebelum usia 30 sudah harus menikah, supaya tidak bilang perawan tua atau tidak laku. Harus seagama, si pria harus lebih tua, satu suku. Ya dan terjadilah pernikahan karena dorongan faktor luar. Sementara esensi pernikahan adalah menyatukan dua insan yang saling mencintai. Sebab dari dua insan yang saling mencintai itu akan terlahir banyak cinta lain untuk mengisi bumi yang sudah penuh kebencian ini.
Janganlah mempermasalahkan hal-hal yang sudah melekat semenjak kita dilahirkan ke dunia, seperti suku, keluarga dan usia. Buat apa mempermasalahkan hal-hal yang sudah tidak bisa diubah.

FRANS DAN SANG BALERINA

SINOPSIS:
Di usia menjelang 18 tahun, Liana—murid La Grande Ballet School (LGBS)—yang hampir lulus dari sekolahnya, masih bimbang apakah akan menjadi balerina profesional atau tidak. Selama ini semua yang dilakukannya hanya karena mengikuti Erika, sahabatnya sejak kecil. Masuk LGBS pun karena ikut-ikutan Erika. Sebenarnya Liana ingin sekali menjadi balerina, tapi dia selalu dipermalukan oleh Miss Anna, pelatih baletnya. Di saat putus asa ingin meninggalkan dunia balet, secara tak sengaja Liana malah bertemu dengan penari balet pria bernama Frans. Pertemanan Liana dengan Frans membuat Liana kembali bersemangat untuk menjadi balerina, bahkan dalam diri Liana mulai tumbuh benih cinta kepada Frans. Namun, Liana menyadari ada sesuatu yang ganjil. Frans selalu muncul dan menghilang tiba-tiba. Sebenarnya siapa Frans? Kenapa teman-teman Liana tak ada yang me-ngenal Frans?

"Frans dan Sang Balerina", sebuah novel kedua dari Kanti W. Janis, dengan genre teenlit. Tidak seperti kisah teenlit biasanya. Di dalamnya ada kisah cinta, persahabatan, dunia balet, dan misteri pembunuhan...Namun tetap dikemas dengan gaya remaja.

TELAH HADIR DI TOKO-TOKO BUKU TERDEKAT ANDA, PADA SEPTEMBER 2010!

Harga Rp 38000,-

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama